Hari, Tanggal : Selasa, 20 April 2010
Waktu : 18.45-21.15
Tempat : Selasar 9012
Topik : Evaluasi PLO STEI 2009
Pada forum ini, beberapa perwakilan dari STEI 2009 selaku peserta PLO STEI 2009 mendiskusikan beberapa hal menyangkut kegiatan tersebut dengan perwakilan dari STEI 2008 yang menjadi panitia dari kegiatan tersebut, diantaranya ketua panitia PLO STEI 2009, Kak Tezza Lantika Riyanto, dan pin planner, Kak Adam Ardisasmita. Kak Dea, STEI 2007, bertindak selaku moderator.
Ringkasan :
• STEI 2009 telah menyampaikan berbagai masukan dan beberapa keluhan mengenai PLO STEI 2009 lewat “Surat Curhat PLO”. Secara garis besar, hal yang disampaikan dalam surat tersebut adalah sebagai berikut.
1. Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta PLO STEI 2009 dirasa memberatkan peserta, mengingat kemampuan manajemen waktu peserta yang belum terlalu baik dan esensi tugas yang kurang jelas bagi peserta. Selain itu, peserta merasa metode pengumpulan tugas lewat uploader cenderung merepotkan. Peserta menyarankan agar metode pengumpulan tugas diubah yaitu lewat motivator, dan pemberian tugas disesuaikan dengan kondisi ekonomi mahasiswa.
2. Panitia telah sepakat untuk memberikan susunan acara kepada peserta, namun kenyataannya hingga kini janji tersebut belum terpenuhi. Peserta mengharapkan agar janji panitia untuk memberikan susunan acara PLO STEI 2009 dipenuhi. Selain itu, peserta pun mengkritik acara yang kurang menarik dan tidak tepat waktu.
3. Peserta mengusulkan agar izin tidak mengikuti acara karena ibadah serta makan siang dikoordinasikan oleh panitia, materi yang berkaitan dengan jurusan dan games diperbanyak, serta pemberian pelatihan kepada motivator.
• Agar tidak terjadi kesalahpahaman dan untuk menyamakan persepsi, keluhan dan masukan dari peserta didiskusikan bersama panitia dalam forum ini.
• Beberapa hal yang disampaikan peserta PLO STEI 2009 berkaitan dengan kegiatan tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Peserta merasa keberatan dengan banyaknya tugas yang diberikan kepada peserta PLO STEI 2009, karena peserta pun sedang menjalani masa-masa yang sibuk dengan berbagai tugas akhir semester, UTS, dan UAS. Peserta merasa tidak mampu mengalokasikan waktu untuk mengerjakan tugas PLO dengan kesibukan yang saat ini dijalani dan perlu memprioritaskan masalah akademis. Dengan kondisi tersebut, tugas yang saat ini dijalani pun dirasa tidak efektif, sehingga esensi dari tugas tersebut pun tidak tercapai, misalnya tugas membuat resume dari headline koran serta pembuatan buku perkenalan. Peserta mengharapkan pemberian tugas yang tidak memberatkan dan lebih tepat sasaran. Selain itu, esensi tugas pun ada baiknya dijelaskan terlebih dahulu kepada peserta.
2. PLO STEI 2009 tidak sesuai dengan ekspektasi peserta bahwa kegiatan ini akan menjadi acara yang seru dan menyenangkan, yang bisa mengakrabkan mahasiswa STEI seangkatan 2009.
3. Peserta keberatan dengan penyelenggaraan PLO STEI 2009 di hari Minggu yang seharusnya menjadi hari untuk istirahat atau berkumpul bersama keluarga atau teman-teman.
4. Sempat beredar rumor bahwa kehadiran 100% dalam kegiatan PLO STEI 2009 dibutuhkan sebagai persyaratan untuk masuk ke himpunan. Peserta merasa rumor tersebut menjadi sebuah tekanan untuk mengikuti kegiatan PLO STEI 2009.
5. Peserta mempertanyakan tugas resume yang dibebankan kepada peserta yang izin tidak mengikuti kegiatan PLO STEI 2009 karena harus beribadah di hari tersebut.
6. Peserta memberikan usulan agar diadakan feedback kepada peserta yang mengirimkan SMS untuk izin tidak mengikuti kegiatan, yang memberitahukan apakah format pengiriman SMS sudah benar atau belum. Hal tersebut dimaksudkan agar peserta yakin benar bahwa SMS yang dikirimkan benar-benar sampai dan format pengirimannya sudah tepat.
7. Peserta mengeluhkan komandan lapangan yang tidak dapat membedakan antara berbicara secara tegas dengan membentak. Selain itu, peserta pun mengusulkan agar komandan lapangan menyebutkan tugas yang akan diberikan terlebih dahulu sebelum meminta salah satu peserta untuk melakukan tugas tersebut.
• Tanggapan dari panitia PLO STEI 2009 mengenai masukan tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Pernyataan yang menyatakan bahwa PLO STEI 2009 merupakan syarat untuk masuk ke himpunan bukan rumor. PLO STEI 2009 merupakan bentuk kaderisasi yang menjadi salah satu tahapan yang harus dilalui untuk bergabung dalam himpunan. Untuk masuk ke dalam suatu organisasi, wajar jika anggota baru harus melalui berbagai tahapan atau proses sebelum resmi menjadi anggota organisasi tersebut. Proses tersebut dimaksudkan agar calon anggota telah mengenal organisasi tersebut beserta nilai-nilai yang dianut dalam organisasi tersebut. PLO STEI 2009 merupakan salah satu bentuk proses tersebut yang salah satu tujuannya agar peserta mengenal lebih dalam tentang himpunan, bukannya bermaksud untuk memberatkan peserta. Di akhir PLO STEI 2009, peserta akan menerima “rapor” yang menunjukkan apakah peserta dapat bergabung di himpunan atau tidak.
2. Tugas yang diberikan kepada peserta pada saat PLO STEI 2009 telah dipertimbangkan secara matang, dan didasarkan atas beberapa hal, antara lain sebagai berikut.
- RKB, yang merupakan rancangan kaderisasi gabungan dari Keluarga Mahasiswa ITB (RUK), Himpunan Mahasiswa Elektroteknik (RBK), dan Himpunan Mahasiswa Informatika (GDK). Dari gabungan tersebut, disimpulkan beberapa poin yang harus dimiliki peserta PLO STEI 2009 yang terangkum dalam profil kader ideal tingkat 1. Selain itu, RKB juga lah yang menjadi sumber materi PLO STEI 2009.
- Hasil konsultasi dari dosen ITB yang memiliki kapasitas dalam memberikan masukan tentang acara tersebut.
- Hasil wawancara dengan beberapa mahasiswa STEI 2009.
Melalui dua poin terakhir di atas, panitia melakukan analisis tentang karakter mahasiswa STEI 2009, sehingga metode yang tepat untuk diterapkan dalam PLO STEI 2009 dapat ditentukan.
3. Panitia memohon maaf atas penyelenggaran PLO STEI 2009 pada hari Minggu. Hal tersebut terjadi di luar kendali panitia, akibat masalah perizinan, masalah akademik (pengadaan ujian), dan sebagainya. Sebenarnya panitia mengagendakan PLO STEI 2009 pada hari Sabtu, namun akibat beberapa hal di atas, jadwal penyelenggaraan PLO STEI 2009 harus digeser. Selain itu, panitia pun menyampaikan permintaan maaf karena tetap diberikannya tugas kepada peserta meskipun ada jeda 3 minggu antara PLO STEI 2009 hari pertama dan hari kedua. Kondisi tersebut menjadikan panitia tidak dapat menjelaskan esensi dari tugas yang diberikan.
4. PLO STEI 2009 merupakan sarana pembelajaran bagi panitia dan peserta, termasuk motivator. Sehingga, apabila motivator melakukan kesalahan, diharapkan peserta pun menegur, karena motivator pun sama-sama belajar seperti peserta.
5. Tugas headline berita diberikan karena peserta diharapkan memiliki kepekaan terhadap permasalahan bangsa dan memiliki kedisiplinan dalam melakukan sesuatu termasuk rutinitas yang tidak disukai. Demikian pula dengan tugas buku perkenalan yang dimaksudkan agar peserta kompak dan mengenal satu sama lain. Meskipun begitu, jika peserta merasa esensi dari tugas tersebut tidak dapat dicapai, tugas tersebut dapat dihapus dan digantikan dengan yang lain dengan esensi yang sama. Misalnya, sebagai pengganti tugas membuat resume berita, dapat diadakan diskusi atau simulasi saat PLO STEI 2009 berkaitan dengan permasalahan bangsa, dan sebagai pengganti tugas buku perkenalan, dapat dilakukan penggabungan kelompok atau pengelompokkan peserta secara acak pada saat PLO STEI 2009.
6. Kehadiran 100% yang diwajibkan bagi peserta tidak berarti peserta harus selalu datang dalam setiap pertemuan. Peserta diperbolehkan untuk tidak menghadiri pertemuan atau datang terlambat dan tetap terhitung hadir 100%, asalkan alasannya jelas, memberikan surat izin, dan membuat tugas resume acara yang tidak dihadiri tersebut.
7. Apabila peserta ingin mengetahui apakah format pengiriman SMS izin yang dikirimkan sudah benar, panitia akan menyampaikan nama-nama peserta yang SMS nya sudah diterima dan format pengirimannya sudah benar di blog. Untuk mengantisipasi apabila SMS yang dikirim tidak sampai atau apabila peserta memiliki akses internet yang terbatas, sebaiknya peserta tidak menghapus SMS yang telah dikirimkan tersebut sebagai bukti yang dapat ditunjukkan kepada panitia.
8. Cara yang ditempuh komandan lapangan adalah sebuah metode untuk mengondisikan agar esensi yang ingin dicapai dapat dipenuhi.
9. Tugas membuat resume bagi peserta yang tidak hadir dimaksudkan agar peserta tersebut juga mengetahui materi yang dibahas pada saat PLO STEI 2009 hari itu.
10. Susunan acara PLO STEI 2009 akan disampaikan melalui blog. Akan tetapi, panitia tidak dapat memberikan susunan acara secara pasti untuk kegiatan-kegiatan PLO STEI 2009 yang akan datang, karena dikhawatirkan terjadi perubahan akibat beberapa hal yang tidak dapat dihindari.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar