HELLO again !

STEI 2009 tercinta, sebelumnya admin mau memohon maaf yang sebesar-besarnya atas terbengkalainya blog kita tercinta ini.
seluruh perkembangan kita dari jaman TPB sampai sekarang belum terpublikasi seluruhnya disini karena berbagai macam halangan dan rintangan. ya sebenarnya sih selain solid, intelek, sehat, dan bermanfaat, kita juga tidak sombong bukan? hehe
maksud dari kalimat sebelumnya itu adalah walaupun seluruh perkembangan kegiatan kita tidak terpublikasi disini, yang penting semangat kita untuk berkonstribusi pada angkatan STEI 2009 tidak pernah luntur. bukan begitu teman-teman ? :D

jadi, ayo terus semangatlah untuk berkarya dan berkontribusi pada angkatan kita ! masih banyak loh acara-acara ke depan yang bisa kita gandrungin. mau HME atau HMIF yang penting kita satu STEI 2009 !
Read More

Minggu, 25 April 2010

STEI GALA DINNER

setelah hampir setahun hidup bersama melewati masa-masa sulit TPB, akhirnya kita akan bersenang-senang bersama ! yeah !
STEI GALA DINNER bisa dibilang sebagai perayaan STEI 2009 yang telah melewati masa-masa TPB yang menjenuhkan, melelahkan, dan sekaligus membahagiakan ini. ya bisa dibilang jadi pelepas penat anak-anak STEI 2009 lah.

yang namanya gala dinner, pastinya kita bakal makan malem bareng disana. selain itu juga akan ada pemutaran video dokumenter STEI 2009, ada berbagai pertunjukkan dari STEI 2009 sendiri, foto-foto, dan banyak lagi.

waktu pelaksanaannya insya Allah tanggal 22 Mei 2010 di Aula Timur. tapi masalah tempat ini masih dikonfirmasi.


acara ini sebenernya masih dikonsep. buat yang mau jadi panitia atau punya ide bagus tentang konsep acara atau apapun yang menunjang acara ini bisa langsung aja hubungi Alan Yudhahutama ya !


sementara ini kepanitiaan yang sudah disusun yaitu :

Ketua : Alan Yudhahutama

Wakil Ketua : Gurun Nevada Dharan

Sekretaris : Dea Rahmatia
Bendahara : Rizka Widyarini

Kadiv Acara : Diah Koesuma Wardhani

Kadiv Logistik : Aldo Suwandi

Kadiv Danus : Adhiguna Surya Kuncoro

Kadiv Konsumsi : Chita Najmi Nabila


diharapkan seluruh STEI 2009 berkontribusi dalam menyukseskan acara ini karena acara ini
DARI STEI 2009 UNTUK STEI 2009 OLEH STEI 2009 :)

Forum Diskusi PLO STEI 2009

Hari, Tanggal : Selasa, 20 April 2010
Waktu : 18.45-21.15
Tempat : Selasar 9012
Topik : Evaluasi PLO STEI 2009

Pada forum ini, beberapa perwakilan dari STEI 2009 selaku peserta PLO STEI 2009 mendiskusikan beberapa hal menyangkut kegiatan tersebut dengan perwakilan dari STEI 2008 yang menjadi panitia dari kegiatan tersebut, diantaranya ketua panitia PLO STEI 2009, Kak Tezza Lantika Riyanto, dan pin planner, Kak Adam Ardisasmita. Kak Dea, STEI 2007, bertindak selaku moderator.

Ringkasan :

• STEI 2009 telah menyampaikan berbagai masukan dan beberapa keluhan mengenai PLO STEI 2009 lewat “Surat Curhat PLO”. Secara garis besar, hal yang disampaikan dalam surat tersebut adalah sebagai berikut.

1. Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta PLO STEI 2009 dirasa memberatkan peserta, mengingat kemampuan manajemen waktu peserta yang belum terlalu baik dan esensi tugas yang kurang jelas bagi peserta. Selain itu, peserta merasa metode pengumpulan tugas lewat uploader cenderung merepotkan. Peserta menyarankan agar metode pengumpulan tugas diubah yaitu lewat motivator, dan pemberian tugas disesuaikan dengan kondisi ekonomi mahasiswa.

2. Panitia telah sepakat untuk memberikan susunan acara kepada peserta, namun kenyataannya hingga kini janji tersebut belum terpenuhi. Peserta mengharapkan agar janji panitia untuk memberikan susunan acara PLO STEI 2009 dipenuhi. Selain itu, peserta pun mengkritik acara yang kurang menarik dan tidak tepat waktu.

3. Peserta mengusulkan agar izin tidak mengikuti acara karena ibadah serta makan siang dikoordinasikan oleh panitia, materi yang berkaitan dengan jurusan dan games diperbanyak, serta pemberian pelatihan kepada motivator.


• Agar tidak terjadi kesalahpahaman dan untuk menyamakan persepsi, keluhan dan masukan dari peserta didiskusikan bersama panitia dalam forum ini.


• Beberapa hal yang disampaikan peserta PLO STEI 2009 berkaitan dengan kegiatan tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Peserta merasa keberatan dengan banyaknya tugas yang diberikan kepada peserta PLO STEI 2009, karena peserta pun sedang menjalani masa-masa yang sibuk dengan berbagai tugas akhir semester, UTS, dan UAS. Peserta merasa tidak mampu mengalokasikan waktu untuk mengerjakan tugas PLO dengan kesibukan yang saat ini dijalani dan perlu memprioritaskan masalah akademis. Dengan kondisi tersebut, tugas yang saat ini dijalani pun dirasa tidak efektif, sehingga esensi dari tugas tersebut pun tidak tercapai, misalnya tugas membuat resume dari headline koran serta pembuatan buku perkenalan. Peserta mengharapkan pemberian tugas yang tidak memberatkan dan lebih tepat sasaran. Selain itu, esensi tugas pun ada baiknya dijelaskan terlebih dahulu kepada peserta.

2. PLO STEI 2009 tidak sesuai dengan ekspektasi peserta bahwa kegiatan ini akan menjadi acara yang seru dan menyenangkan, yang bisa mengakrabkan mahasiswa STEI seangkatan 2009.

3. Peserta keberatan dengan penyelenggaraan PLO STEI 2009 di hari Minggu yang seharusnya menjadi hari untuk istirahat atau berkumpul bersama keluarga atau teman-teman.

4. Sempat beredar rumor bahwa kehadiran 100% dalam kegiatan PLO STEI 2009 dibutuhkan sebagai persyaratan untuk masuk ke himpunan. Peserta merasa rumor tersebut menjadi sebuah tekanan untuk mengikuti kegiatan PLO STEI 2009.

5. Peserta mempertanyakan tugas resume yang dibebankan kepada peserta yang izin tidak mengikuti kegiatan PLO STEI 2009 karena harus beribadah di hari tersebut.

6. Peserta memberikan usulan agar diadakan feedback kepada peserta yang mengirimkan SMS untuk izin tidak mengikuti kegiatan, yang memberitahukan apakah format pengiriman SMS sudah benar atau belum. Hal tersebut dimaksudkan agar peserta yakin benar bahwa SMS yang dikirimkan benar-benar sampai dan format pengirimannya sudah tepat.

7. Peserta mengeluhkan komandan lapangan yang tidak dapat membedakan antara berbicara secara tegas dengan membentak. Selain itu, peserta pun mengusulkan agar komandan lapangan menyebutkan tugas yang akan diberikan terlebih dahulu sebelum meminta salah satu peserta untuk melakukan tugas tersebut.


• Tanggapan dari panitia PLO STEI 2009 mengenai masukan tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Pernyataan yang menyatakan bahwa PLO STEI 2009 merupakan syarat untuk masuk ke himpunan bukan rumor. PLO STEI 2009 merupakan bentuk kaderisasi yang menjadi salah satu tahapan yang harus dilalui untuk bergabung dalam himpunan. Untuk masuk ke dalam suatu organisasi, wajar jika anggota baru harus melalui berbagai tahapan atau proses sebelum resmi menjadi anggota organisasi tersebut. Proses tersebut dimaksudkan agar calon anggota telah mengenal organisasi tersebut beserta nilai-nilai yang dianut dalam organisasi tersebut. PLO STEI 2009 merupakan salah satu bentuk proses tersebut yang salah satu tujuannya agar peserta mengenal lebih dalam tentang himpunan, bukannya bermaksud untuk memberatkan peserta. Di akhir PLO STEI 2009, peserta akan menerima “rapor” yang menunjukkan apakah peserta dapat bergabung di himpunan atau tidak.

2. Tugas yang diberikan kepada peserta pada saat PLO STEI 2009 telah dipertimbangkan secara matang, dan didasarkan atas beberapa hal, antara lain sebagai berikut.
- RKB, yang merupakan rancangan kaderisasi gabungan dari Keluarga Mahasiswa ITB (RUK), Himpunan   Mahasiswa Elektroteknik (RBK), dan Himpunan Mahasiswa Informatika (GDK). Dari gabungan tersebut, disimpulkan beberapa poin yang harus dimiliki peserta PLO STEI 2009 yang terangkum dalam profil kader ideal tingkat 1. Selain itu, RKB juga lah yang menjadi sumber materi PLO STEI 2009.
- Hasil konsultasi dari dosen ITB yang memiliki kapasitas dalam memberikan masukan tentang acara tersebut.
- Hasil wawancara dengan beberapa mahasiswa STEI 2009.
Melalui dua poin terakhir di atas, panitia melakukan analisis tentang karakter mahasiswa STEI 2009, sehingga metode yang tepat untuk diterapkan dalam PLO STEI 2009 dapat ditentukan.

3. Panitia memohon maaf atas penyelenggaran PLO STEI 2009 pada hari Minggu. Hal tersebut terjadi di luar kendali panitia, akibat masalah perizinan, masalah akademik (pengadaan ujian), dan sebagainya. Sebenarnya panitia mengagendakan PLO STEI 2009 pada hari Sabtu, namun akibat beberapa hal di atas, jadwal penyelenggaraan PLO STEI 2009 harus digeser. Selain itu, panitia pun menyampaikan permintaan maaf karena tetap diberikannya tugas kepada peserta meskipun ada jeda 3 minggu antara PLO STEI 2009 hari pertama dan hari kedua. Kondisi tersebut menjadikan panitia tidak dapat menjelaskan esensi dari tugas yang diberikan.

4. PLO STEI 2009 merupakan sarana pembelajaran bagi panitia dan peserta, termasuk motivator. Sehingga, apabila motivator melakukan kesalahan, diharapkan peserta pun menegur, karena motivator pun sama-sama belajar seperti peserta.

5. Tugas headline berita diberikan karena peserta diharapkan memiliki kepekaan terhadap permasalahan bangsa dan memiliki kedisiplinan dalam melakukan sesuatu termasuk rutinitas yang tidak disukai. Demikian pula dengan tugas buku perkenalan yang dimaksudkan agar peserta kompak dan mengenal satu sama lain. Meskipun begitu, jika peserta merasa esensi dari tugas tersebut tidak dapat dicapai, tugas tersebut dapat dihapus dan digantikan dengan yang lain dengan esensi yang sama. Misalnya, sebagai pengganti tugas membuat resume berita, dapat diadakan diskusi atau simulasi saat PLO STEI 2009 berkaitan dengan permasalahan bangsa, dan sebagai pengganti tugas buku perkenalan, dapat dilakukan penggabungan kelompok atau pengelompokkan peserta secara acak pada saat PLO STEI 2009.

6. Kehadiran 100% yang diwajibkan bagi peserta tidak berarti peserta harus selalu datang dalam setiap pertemuan. Peserta diperbolehkan untuk tidak menghadiri pertemuan atau datang terlambat dan tetap terhitung hadir 100%, asalkan alasannya jelas, memberikan surat izin, dan membuat tugas resume acara yang tidak dihadiri tersebut.

7. Apabila peserta ingin mengetahui apakah format pengiriman SMS izin yang dikirimkan sudah benar, panitia akan menyampaikan nama-nama peserta yang SMS nya sudah diterima dan format pengirimannya sudah benar di blog. Untuk mengantisipasi apabila SMS yang dikirim tidak sampai atau apabila peserta memiliki akses internet yang terbatas, sebaiknya peserta tidak menghapus SMS yang telah dikirimkan tersebut sebagai bukti yang dapat ditunjukkan kepada panitia.

8. Cara yang ditempuh komandan lapangan adalah sebuah metode untuk mengondisikan agar esensi yang ingin dicapai dapat dipenuhi.

9. Tugas membuat resume bagi peserta yang tidak hadir dimaksudkan agar peserta tersebut juga mengetahui materi yang dibahas pada saat PLO STEI 2009 hari itu.

10. Susunan acara PLO STEI 2009 akan disampaikan melalui blog. Akan tetapi, panitia tidak dapat memberikan susunan acara secara pasti untuk kegiatan-kegiatan PLO STEI 2009 yang akan datang, karena dikhawatirkan terjadi perubahan akibat beberapa hal yang tidak dapat dihindari.

Pengenalan Sie. Mental dan Spiritual STEI 2009

Assalamu'alaikum, Wr. Wb.
Salam Sejahtera untuk kita semua.

Temen-temen STEI yang saya cintai, tahu nggak kalau di kepengurusan STEI 09 itu, ada yang namanya Sie. Mental dan Spiritual (M&S)? Nah, banyak yang belum tahu kan? Okelah tulisan ini emang aku buat untuk menjelaskan itu. Let's cekidot.

Pertama-tama, aku mau jelasin kenapa mesti ada Sie. M&S ini. Yang pasti adalah karena manusia itu gk cuma terdiri dari fisik aja, tapi juga mental. Nah, ternyata mental itu berperan penting dalam kehidupan seseorang. Apalagi kita kuliah di ITB yang katanya “Institut Tekanan Batin”, hhe... kalau nggak kuat mental bisa berabe tuh. So, kita ada untuk membantu temen-temen STEI agar selalu termotivasi untuk survive, semangat belajar, dan terinspirasi untuk berkarya.

Kedua-dua, Sie. M&S ini juga bergerak di bidang kerohanian. Setiap agama yang ada di STEI ada perwakilannya lho... udah pada tahu belum? Okelah aku kenalin orang-orangnya:

1.Koor. Kerohanian Muslim :
Abdurrahman Dihya (STEI 3)
2.Koor. Kerohanian Kristen :
Eric Kosdi (STEI 2)
3.Koor. Kerohanian Katholik:
Samuel Natalius (STEI 3)
4.Koor. Kerohanian Buddha :
Septu Jamasoka (STEI 1)
5.Koor. Kerohanian Hindu :
Ratna Arshariani (STEI 4)


Udah pada kenal sama koor. kerohanian masing-masing agama belum? Kalau belum kenalan yah! ^_^
Ok, lanjut keprogram deh. Temen-temen pernah dapet sms rohani gk? Nah, itu salah satu program kita yang dipegang langsung oleh koor. kerohanian masing-masing. Trus, koor. Kerohanian juga ada sebagai agen informasi. Jadi, misalnya anak Gamais mau ngadain acara yang mengundang anak-anak STEI, koor. kerohanian muslimlah yang punya tanggung jawab untuk menyampaikan informasi itu ke temen-temen muslimnya. Begitu juga PMK, KMK, KMB, ataupun KMH, semuanya punya agen informasi. Oiya, sebenarnya koor. kerohanian ini bergerak secara Independen sih, jadi tiap agama programnya beda-beda. Kalau ada yang mau usul tentang kegiatan keagamaan, silahkan ke koordinator masing-masing.
Oiya, saya minta maaf kalau mungkin selama ini kami belum bisa bekerja optimal. Insya Allah mulai hari ini, tiap satu pekan sekali, saya akan meng-upload tulisan-tulisan yang bisa memberikan inspirasi dan motivasi untuk temen-temen di blog STEI ini.
Sip, mungkin cukup dulu informasinya. Mudah-mudahan bermanfaat. Mohon maaf kalau ada salah-salah kata. Naik taksi beli minyak, terima kasih banyak, hhe...
M&S: Untuk STEI yang lebih inspiratif, motivatif, dan religius.

Kasie M&S STEI 09
Achmad Arbi (16509083)

Berpikir Besar

Assalamu'alaikum! Salam Semangat! Gimana kabarnya nih, Sobat STEI? Semoga masih tetap semangat, Ya? Okelah, sesuai janjiku di post sebelumnya aku mau kasih artikel nih. Sok atuh dibaca.

Suatu hari di sebuah sekolah dasar, seorang guru sedang memberikan pelajaran menggambar kepada murid-muridnya. “Ayo, Anak-anak,” katanya,” Gambarlah benda yang kalian suka, buat sebagus dan seindah mungkin, Ya!”
Semua anak sibuk menggambar apa yang ada di benak mereka. Sang guru berkeliling dan melihat sepintas karya siswa-siswanya. Ada yang menggambar pemandangan alam, pemandangan kota, bunga, hewan, dan lain-lain. Semuanya tampak indah dan menarik. Sampai akhirnya ia menemukan seorang anak yang tidak menggambar apa-apa, kecuali mewarnai seluruh kertas gambarnya dengan crayon hitam. Sang guru pun penasaran dengan apa yang dilakukan muridnya. “Apa yang sedang kau gambar, Nak?” Ia bertanya. Si Anak seolah tak menggubris pertanyaan sang guru, ia terus melanjutkan pekerjaannya. Ketika kertas gambarnya sudah dipenuhi dengan warna hitam, dia berkata kepada gurunya,”Bu, Aku butuh kertas lebih banyak lagi, bisakah Ibu memberikannya untukku?” Tanpa pikir panjang, sang guru memberikan kertasnya untuk anak tersebut.
Lembar demi lembar telah penuh oleh warna hitam, namun anak itu belum juga mau berhenti. Sang guru terus menerus bertanya namun si anak tetap saja tidak menjawab, ia hanya bekerja dan terus bekerja hingga akhirnya pelajaran pun usai. “Baik, Anak-anak, bagi yang sudah selesai silahkan mengumpulkan karyanya di meja ibu, bagi yang belum, silahkan dilanjutkan di rumah.” Semua anak mengumpulkan karyanya ke depan, kecuali si anak dengan crayon hitam itu. Saat dijemput orang tuanya, sang gurupun menceritakan keanehan anak itu kepada ibunya. Ia menyarankan anak itu dibawa ke psikiater karena dianggap memiliki kelainan, namun sang ibu tidak berkomentar apa-apa.
Sesampainya di rumah, anak tersebut masih tetap saja mewarnai kertas gambarnya dengan crayon hitam. Hari berganti hari, ia tetap tidak mau berhenti dari pekerjaanya. Jadilah anak itu di olok-olok oleh teman-temannya sebagai anak aneh. Ibu yang khawatir, mengikuti saran guru untuk membawa anaknya ke psikiater, namun tidak juga membuahkan hasil.
Hingga suatu hari, ibu guru berkunjung ke rumah anak tersebut untuk melihat keadaannya. Ditemani Ibunya, si anak masih terlihat asyik menggambar, sampai akhirnya ia berkata,” Aku sudah selesai. Ayo, Bu! Ikut aku!” ia mengamit tangan ibu dan gurunya, mengajak mereka masuk ke ruang belajarnya. Lalu ia mulai menyusun lembaran-lembaran kertas hitam itu di dinding kamarnya yang luas. Tahukah Kamu apa yang ia buat? Ia membuat sebuah gambar ikan paus dengan ukuran yang sebenarnya. Sebuah karya yang sangat luar biasa untuk anak seusianya.
Sang ibu dan guru itu pun tersenyum bangga. Mereka yakin anak ini pasti memiliki cita-cita yang besar, sebesar ikan paus yang kini terpajang di dinding kamarnya. End.

Saudaraku, tahukah Kamu? Orang-orang besar bisa bertumbuh menjadi besar bukan karena IQ mereka tinggi, bukan karena mereka keturunan orang hebat, dan bukan karena nasib mereka yang mujur. Itu semua karena mereka berpikir 100 kali lebih besar dari kita. Sehingga pikiran tersebut menuntunnya untuk melakukan hal-hal yang dapat membantunya mencapai tujuan-tujuan besar dalam hidup. Pikiran itu memberinya semangat untuk terus maju, tanpa terpengaruh orang-orang disekitarnya.
Normalnya, lingkungan kita berisi orang-orang biasa yang akan menasihati kita, “Sudahlah itu cita-cita yang tidak mungkin bisa tercapai,” atau ,” Posisi puncak itu hanya bisa diraih oleh orang-orang dengan keturunan tertentu, dengan IQ tinggi, dengan nasib mujur, bla...bla...bla....” yang pada akhirnya mengatakan kepada kita,” Kamu bukan orang spesial, kamu tidak akan bisa,” dan mereka membuat pikiran kita menjadi kerdil. Orang yang berpikil kecil selamanya hanya akan menjadi orang yang biasa saja, karena ia tidak mempunyai tujuan hidup yang jelas, hidupnya mengalir begitu saja tanpa arah.
Coba kita renungkan, tanya hati kita masing-masing. Masuk kedalam diri kita yang terdalam dari yang paling dalam. Temukan jawabannya, apa yang ingin kita capai/berikan kepada diri kita, keluarga kita, orang-orang terdekat kita, lingkungan sekitar kita, negara kita, dan dunia sebelum kita meninggalkan dunia ini. Pastikan itu sebuah cita-cita yang besar, lalu biarkan ia menuntun kita, menyusun langkah-langkah kecil yang sedikit demi sedikit akan mendekatkan kita ke cita-cita tersebut. Berpikir besar, Kawan!

Written by : Achmad Arbi
16509083
 

STEI '09 Design by Nirleka | Meintain by Sie Internet STEI'09 © 2009